TUGAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Meresume Artikel tentang Ekologi & Ilmu Lingkungan dan Azas – Azas
Pengetahuan Lingkungan
Nama : Maga Rahasama S
NPN : 34416212
Kelas : 3ID06
Dosen : Adi Pramudyo
Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkuang #
1. Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkungan sangatlah penting untuk kita ketahui oleh karna itu kita mempelajarinya agar dapat menyeimbanginya. berikut ini adalah hal - hal yang harus di perhatikan.
a. Pengertian Hutan
Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,
yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan (Undang undang Nomor
41 Tahun 1999 tentang Kehutanan).
b. Hutan di Indonesia
Luas hutan di Indonesia berkisar 122 juta hektar, yang persebarannya di
Pulau Jawa hanya sekitar 3 juta Ha, terdiri atas 55% hutan produksi dan 45%
hutan lindung.
c. Manfaat Hutan di Indonesia
1. Kekayaan Keanekaragaman Hayati
2. Hutan Sebagai Pengatur Aliran Air
3. Pencegah Erosi dan Banjir
4. Menjaga Kesuburan Tanah
d. Kerusakan Hutan di Indonesia
Total luas hutan di Indonesia yang mencapai 180 juta hektar, menurut
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan (Menteri Kehutanan sebelumnya menyebutkan
angka 135 juta hektar) sebanyak 21 persen atau setara dengan 26 juta hektar
telah dijarah total sehingga tidak memiliki tegakan pohon lagi. Artinya, 26
juta hektar hutan di Indonesia telah musnah. Selain itu, 25 persen lainnya
atau setara dengan 48 juta hektar juga mengalami deforestasi dan dalam
kondisi rusak akibat bekas area HPH (Hak Penguasaan Hutan). Dari total luas
hutan di Indonesia hanya sekitar 23 persen atau setara dengan 43 juta
hektar saja yang masih terbebas dari deforestasi (kerusakan hutan) sehingga
masih terjaga dan berupa hutan primer.
e. Kerugian yang ditimbulkan
Kebakaran tahun 1997/98 mengakibatkan degradasi hutan dan deforestasi
menelan biaya ekonomi sekitar US $ 1,6-2,7 milyar dan biaya akibat
pencemaran kabut sekitar US $ 674-799 juta. Kerugian yang diderita akibat
kebakaran hutantersebut kemungkinan jauh lebih besar lagi karena perkiraan
dampak ekonomi bagikegiatan bisnis di Indonesia tidak tersedia. Valuasi
biaya yang terkait dengan emisi karbon kemungkinan mencapai US $ 2,8 milyar
(Tacconi, 2003).
Hasil perhitungan ulang kerugian ekonomi yang dihimpun Tacconi (2003),
menunjukkan bahwa kebakaran hutan Indonesia telah menelan kerugian antara
US $ 2,84 milayar sampai US $ 4,86 milyar yang meliputi kerugian yang
dinilai dengan uang dan kerugian yang tidak dinilai dengan uang.
2.
ASAZ DASAR LINGKUNGAN
Azaz dasar lingkungan pada dasarnya memiliki 14 asas yang harus kita tahu.
Berikut ini adalah 14 asas dasar lingkungan hidup :
1. Semua energi yang memasuki jasad hidup, populasi atau ekosistem dianggap
sebagai energi yang tersimpan atau yang terlepaskan. Energi dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang,
dihancurkan atau diciptakan.
2. Tidak ada sistem perubahan energi yang efisien; Asas ini merupakan hukum
thermodinamika kedua. Semua proses biologi adalah kurang efisien. Input
energi ke dalam suatu jasad hidup, populasi, atau ekosistem hanya sebagian
yang dapat dimanfaatkan sendiri dan ditransfer ke organisme,populasi atau
ekosistem lain
3. Materi, energi, ruang, keanekaragaman dan waktu semuanya termasuk
kategori sumber alam; Yang dimaksud oleh sumber alam adalah segala sesuatu
yang memungkinkan organisme hidup untuk meningkatkan pengubahan energi.
4. Kenaikan pengadaan sumber alam mempengaruhi perkembangan populasi,
pemakaian energi, produksi benda-benda, penggunaan air, sampah dan
sebagainya yang sifatnya serupa dengan sifat “hukum-tumbuh”.
5. Ada sumber alam yang merangsang penggunaannya kalau ditambah
penyediaannya, tetapi ada juga yang tidak merangsang.
6. Jasad hidup yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan lebih
berhasil mengalahkan saingannya.
7. Keanekaragaman suatu komunitas akan makin mantap di alam lingkungan yang
memiliki keteraturan tatanan yang makin tinggi.
8. Kejenuhan atau tidaknya sebuah habitat oleh keanekaragaman makhluk
hidup, tergantung pada nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan
makhluk hidup tersebut.
9. Keanekaragaman komunitas yang apapun akan sebanding dengan ratio antara
biomas dan produktivitas. Atau dengan kata lain, efisiensi penggunaan
energi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas komunitas.
10. Dalam perjalanan waktu (evolusi) perbandingan antar biomas (B) dengan
produktivitas (P) pada lingkungan yang stabil akan naik mencapai sebuah
asimtot. Asas ini merupakan kelanjutan dari asas yang mengatakan bahwa
kemantapan keanekargaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan
yang mudah diramalkan dan juga merupakan kelanjutan dari asas yang berbunyi
efisiensi penggunaan energi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas
komunitas.
11. Sistem yang sudah mantap(dewasa) akan mengeksploitasi sistem yang belum
mantap (belum dewasa).
12. Kemampuan adaptasi suatu sifat tergantung dari kepentingan relatifnya
dalam suatu lingkungan.
13. Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi
berlaku dalam ekosistem mantap, yang kemudian menggalakkan stabilitas
populasi yang lebih jauh lagi. Jumlah species dan varietas pada rantai
makanan dalam komunitas akan naik, jumlah energi yang masuk melalui
ekosistem meningkat.
14. Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi tergantung dari pengaruh
sejarah populasi itu sebelumnya.