1.
Langkah-langkah
penyediaan SDM
Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada semua organisasi kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen. Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraswastaan.
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
1. Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
2. Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3. Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4. Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
SUMBER DARI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber dari dalam organisasi :
• Karier
Karir pekerjaan dari seorang karyawannya yang begitu meningkat, memungkinkan karyawan tersebut akan mengisi posisi yang kosong.
• Promosi jabatan, promosi dari dalam biasanya mempunyai keuntungan (1) membangun moral, (2) mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dengan harapan akan mendapatkan promosi, dan (3) membuat individu cendrung tinggal dengan organisasi kewiraswastaan tertentu karena kemungkinan promosi di masa depan.
• Rotasi jabatan
Rotasi jabatan bisa dilakukan apabila itu diperlukan untuk kepentingan perusahaan.
Sumber dari luar organisasi :
• Para pesaing
Satu sumber eksternal sumber daya manusia yang umumnya terbuka adalah organisasi kewiraswastaan pesaing. Karena terdapat beberapa keuntungan membajak sumber daya manusia dari pesaing, tipe pembajakan ini telah menjadi praktek yang umum.
Diantara keuntungan-keuntungannya adalah: (1) pesaing akan harus membayar pelatihan individu sampai saat penyewaan, (2) organisasi kewiraswastaan pesaing mungkin akan agak diperlemah dengan kehilangan individu, dan (3) sekali disewa, individu menjadi sumber informasi yang berharga mengenai bagaimana cara terbaik bersaing dengan bekas organisasinya
• Badan/agen penempatan kerja
Suatu agen penempatan kerja adalah suatu organisasi yang mengkhususkan diri di dalam menyesuaikan individu dengan organisasi. Agen-agen tersebut membantu orang-orang untuk menemukan pekerjaan dan organisasi yang memerlukan tenaga kerja.
• Lembaga pendidikan, beberapa wiraswastawan pergi secara langsung ke perguruan tinggi untuk mewawancarai mahasiswa-mahasiswa yang mendekati kelulusan. Sekolah bisnis, sekolah teknik, sekolah seni, dan lain-lain mempunyai sumber daya manusia yang agak berbeda untuk ditawarkan. Usaha penarikan tenaga kerja hendaknya dipusatkan pada sekolah-sekolah dengan kemungkinan tertinggi untuk menyediakan sumber daya manusia semestinya bagi posisi lowong.
• Mass media informasi
Mungkin sumber tenaga kerja manusia yang potensial yang paling luas adalah pembaca dari publikasi-publikasi tertentu. Untuk bisa menemukan sumber ini,
wiraswastawan bisa memasang iklan pada media masa. Iklan tersebut hendaknya menguraikan posisi yang lowong secara mendetail dan mengumumkan bahwa organisasi kewiraswastaan menerima lamaran dari individu yang memiliki kualifikasi. Tipe posisi yang hendak diisi
menentukan tipe publikasidi mana suatu iklan hendak dipasang.
Seleksi
Adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut
Tahap-Tahap Proses Seleksi
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1. Ujian (testing)
sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.
Dibagi menjadi empat kategori :
- tes bakat (aptitude test), mengukur potensi individu untuk melaksanakan
beberapa tugas. Test bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasan umum sementara yang lainnya mengukur kemampuan khusus, seperti mekanial.
- tes pencapaian (achievement test), mengukur tingkat keterampilan atau
pengetahuan yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu
dinamakan test pencapaian. Keterampilan dan pengetahuan ini mungkin
diperoleh melalui berbagai aktivitas pelatihan atau pengalaman nyata.
- tes minat vokasional (vocational interest test), berusaha mengukur minat individu di dalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas dan diatur dengan asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik karena aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuan dasar dari tipe test ini adalah untuk membantu memilih individu-individu yang menemukan aspek tertentu dari posisi yang lowong adalah menarik.
- tes kepribadian (personality test), menguraikan dimensi kepribadian individu, seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
2. Pusat Penilaian (assesment Center)
suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.
Pelatihan (Training)
Adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.
TEHNIK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN
Teknik pengembangan keterampilan dalam program pelatihan bisa dibagi
menjadi dua kategori luas : (1) Teknik dalam jabatan untuk mengembangkan keterampilan (on the job teckniques for develoving skill), dan (2) teknik ruang kelas untuk mengembangkan keterampilan (classroom techniques for develoving skill).
Teknik tertentu yang diajukan pada pengembangan keterampilan dalam ruang kelas termasuk berbagai tipe permainan manajemen (management games) dan suatu macam aktivitas permainan peranan (role playing activities). Format il dari siswa latihan untuk membuat dan kemudian mengevaluasi berbpaling umum bagi permainan manajemen membutuhkan suatu kelompok kecagai keputusan manajemen.
1. Evaluasi Program Pelatihan., Sesudah program pelatihan selesai program tersebut hendaknya dievaluasi keefektivitasannya. Karena program pelatihan merupakan suatu investasi biaya, manajemen hendaknya mendapatkan hasil pengembalian yang layak. Biaya-biaya termasuk bahan, waktu bagi pelatihan, dan kehilangan produksi akibat individu yang dilatih dan bukannya bekerja. Pada dasarnya, program pelatihan harus dievaluasi untuk menentukan apakah ia memenuhi kebutuhan di mana program tersebut dirancang.
2. Penilaian Hasil Kerja (Performance Appraisal), sesudah individu direkrut, diseleksi dan dilatih, tugas membuat mereka menjadi individu yang produktif dalam organisasi belumlah selesai. Langkah keempat dalam proses penyediaan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewiraswastaan adalah penilaian hasil kerja. Satu dari tujuan utamanya adalah untuk memberikan umpan balik pada anggota organisasi kewiraswastaan mengenai seberapa baik mereka bisa menjadi lebih produktif. Kelemahan potensialnya adalah (1) individu yang terlibat dalam penilaian hasil kerja bisa memandang penilaian tersebut sebagai situasi balas jasa – hukuman (reward punishment situation) ; (2) penekanan penilaian hasil kerja bisa menunda penyelesaian kertas kerja bukannya mengkritik hasil kerja individu ; dan (3) menghasilkan beberapa tipe reaksi negatif dari bawahan ketika pengevaluasi memberikan suatu komentar negatif.
2.
Sumber dari SDM
Setelah mengetahui pengertian sumber daya manusia,
sekarang kita akan membahas tentang peran dan fungsinya dalam ekonomi. Dari
uraian singkat di atas dapat dikemukakan bahwa peran dan fungsi SDM dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu secara mikro dan makro. Secara mikro sumber daya
manusia berperan dalam hal faktor produksi (ketenagakerjaan). Sedangkan secara
makro peran sumber daya manusia dalam hal pembangunan dan kependudukan. Berikut
peran dan fungsi SDM dalam ekonomi:
Sumber Daya Manusia sebagai Tenaga Kerja
Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk
dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) yang memiliki kemampuan untuk
mengeluarkan usaha tiap satuan waktu guna menghasilkan barang atau jasa, baik untuk
dirinya sendiri ataupun untuk orang lain.
Sumber Daya Manusia sebagai Tenaga Ahli
Sumber daya manusia bersama-sama dengan teknologi
dianggap sebagai keunggulan kompetitif untuk menjadikan sumber daya manusia
sebagai tenaga ahli dalam mengejar ketertinggalan dari pembangunan ekonomi.
Sumber Daya Manusia sebagai Pimpinan Perusahaan
Kepemimpinan adalah suatu proses dimana orang-orang
tertentu mempengaruhi tindakan, sikap dan nilai-nilai orang lain dengan
sukarela, antusias, dan dedikasi yang tinggi. Untuk menjadi seorang pimpinan
perusahaan yang baik, ia harus memiliki keahlian interpersonal yang luar biasa.
Sehingga mampu digunakan untuk memperbaiki hubungan yang retak dengan para
karyawan di dalam suatu organisasi.
Sumber Daya Manusia sebagai Tenaga Usahawan
Tenaga usahawan adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan baik didalam maupun di luar hubungan kerja secara mandiri.
Tujuannya untuk menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Sebagai tenaga usahawan maka sumber daya manusia harus melibatkan
dirinya dalam proses produksi.
Sumber Daya Manusia dalam Menciptakan
dan Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
IPTEK
adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai pengetahuan suatu bidang yang
disusun secara sistematis yang digunakan untuk menerangkan gejala-gejala
tertentu. Ini bisa dilakukan di berbagai bidang dengan menggunakan teknik atau
metode dalam produksi barang dan jasa atau teknologi-teknologi yang ada.
Mengorganisasikan Penggunaan Berbagai
Faktor Produksi
Pengorganisasian
merupakan cara manajamen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling
efektif. Misalnya terhadap sumber daya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga
kerja organisasi.
Sumber Daya Manusia sebagai Produsen
Produksi merupakan
setiap perbuatan yang menjadikan barang dapat lebih sempurna (dapat menambah
nilai atau manfaat suatu barang) untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hal yang
dimaksud dengan produsen adalah pihak atau pelaku yang melakukan produksi dalam
menambah nilai guna suatu barang atau menciptakan barang baru. Sehingga lebih
bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sumber Daya Manusia sebagai Konsumen
Konsumsi
dalam pengertian umum berarti pemakaian barang-barang hasil produksi. Menurut
istilah ekonomi, konsumsi merupakan kegiatan menggunakan, memakai atau
menghabiskan barang dengan maksud memenuhi kebutuhan. Konsumen adalah setiap
orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat bagi kepentingan
diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain, serta tidak
diperdagangkan.
3.
Motivasi dalam
kewiraswastaan
Motivasi
Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan
atau menggerakkan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja
giat dan antusias mencapai hasil yang optimal (Hasibuan, 2016). G.R. Terry
dalam Hasibuan (2016) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang
terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan
tindakan-tindakan. Menurut Wahjosumidjo dalam Rusdiana (2014), motivasi
merupakan proses psikologi yang mencerminkan interaksi sikap, kebutuhan,
persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Proses psikologi
timbul akibat faktor dari dalam diri seseorang berupa kepribadian, sikap,
pengalaman dan pendidikan, sedangkan dari luar diri seseorang berbagai faktor
lain yang sangat kompleks.
Berwirausaha
Menurut Wibowo (2011), wirausaha adalah orang yang terampil
memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya, dengan tujuan untuk
meningkatkan kehidupannya. Scarborough dan Zimmerer dalam Wibowo (2011)
mengatakan bahwa wirausaha merupakan orang memiliki karakter wirausaha, dan
mengaplikasikan hakikat kewirausahaan itu dalam hidupnya. Dengan kata lain,
wirausaha adalah orang yang memiliki jiwa kreativitas, dan inovatif yang tinggi
dalam hidupnya. Menurut Lupiyoadi (2007) dalam Astiti (2014), mengatakan bahwa
wirausaha adalah orang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk
peningkatan kesejahteraan diri, masyarakat dan lingkungannya. Seorang wirausaha
tidak pernah lupa memikirkan kesejahteraan masyarakat sehingga mereka selalu
berfikir kritis untuk selalu mencari inovasi dalam penciptaan produk untuk
masyarakat.
Motivasi Berwirausaha
Menurut Wikanso (2013), motivasi adalah sesuatu yang dapat
mempengaruhi atau mendorong seseorang yang merupakan energi pada diri seseorang
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi dapat pula dikatakan
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga
seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka akan
berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi,
motivasi itu dapat dirangsang dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di
dalam diri seseorang.
Masih menurut Wikanso (2013), dalam konteks entrepreneur,
maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri
seorang entrepreneur yang menimbulkan kegiatan entrepreneur yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan entrepreneur dan yang memberi arah pada kegiatan
entrepreneur tersebut sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi
berwirausaha adalah dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk memulai
mengaktualisasi potensi diri dalam berfikir kreatif dan inovatif untuk
menciptakan produk baru dan bernilai tambah guna kepentingan bersama. Wirausaha
akan muncul ketika seseorang berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide
barunya. Membuat seseorang menjadi berani mengembangkan usaha dan idenya
melalui motivasi berwirausaha yang kuat. Dua hal tersebut harus saling
berhubungan agar tercipta wirausaha yang kuat dan tangguh serta berkualitas
(Astiti, 2014).
Jenis dan Sumber Motivasi
Menurut Siregar dan Nara (2011), motivasi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang
berasal dari dalam diri individu tanpa adanya rangsangan dari luar.
Motivasi Ekstrinsik Motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar misalnya pemberian hadiah dan
faktor-faktor eksternal lainnya yang memiliki daya dorong motivasional.
4.
Bentuk bentuk komunikasi
Ada banyak definisi mengenai komunikasi menurut para
ahli. Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki
orang-orang mengatur lingkungannya dengan
(1) membangun hubungan antar sesama manusia,
(2) melalui pertukaran informasi
(3) untuk menguatkan sikomunikasi interpersonal dan tingkah laku orang lain
(4) berusaha untuk mengubah sikomunikasi interpersonal dan tingkah laku itu.
Everett M Rogers mendefinisikan komunikasi adalah “Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah mereka.
Definisi Komunikasi ditinjau dari etimologi, komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti “membuat sama”. Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi berarti “mengirim pesan”. Menurut (Effendy. 2003: 9) istilah komunikasi (communication) berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.
Berbicara mengenai definisi komunikasi tidak ada definisi yang salah dan benar secara absolute. Namun definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada kalimat “mendiskusikan makna”, ”mengirim pesan” dan ”penyampaian pesan lewat media”. Apapun istilah yang dipakai, secara umum komunikasi mengandung pengertian “memberikan informasi, pesan, atau gagasan pada orang lain dengan maksud agar orang lain tersebut memiliki kesamaan informasi, pesan atau gagasan dengan pengirim pesan.
(1) membangun hubungan antar sesama manusia,
(2) melalui pertukaran informasi
(3) untuk menguatkan sikomunikasi interpersonal dan tingkah laku orang lain
(4) berusaha untuk mengubah sikomunikasi interpersonal dan tingkah laku itu.
Everett M Rogers mendefinisikan komunikasi adalah “Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah mereka.
Definisi Komunikasi ditinjau dari etimologi, komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti “membuat sama”. Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi berarti “mengirim pesan”. Menurut (Effendy. 2003: 9) istilah komunikasi (communication) berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.
Berbicara mengenai definisi komunikasi tidak ada definisi yang salah dan benar secara absolute. Namun definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada kalimat “mendiskusikan makna”, ”mengirim pesan” dan ”penyampaian pesan lewat media”. Apapun istilah yang dipakai, secara umum komunikasi mengandung pengertian “memberikan informasi, pesan, atau gagasan pada orang lain dengan maksud agar orang lain tersebut memiliki kesamaan informasi, pesan atau gagasan dengan pengirim pesan.
Ada banyak definisi mengenai komunikasi menurut para
ahli. Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki
orang-orang mengatur lingkungannya dengan
(1) membangun hubungan antar sesama manusia,
(2) melalui pertukaran informasi
(3) untuk menguatkan sikomunikasi interpersonal dan tingkah laku orang lain
(4) berusaha untuk mengubah sikomunikasi interpersonal dan tingkah laku itu.
(1) membangun hubungan antar sesama manusia,
(2) melalui pertukaran informasi
(3) untuk menguatkan sikomunikasi interpersonal dan tingkah laku orang lain
(4) berusaha untuk mengubah sikomunikasi interpersonal dan tingkah laku itu.
Everett M Rogers mendefinisikan komunikasi adalah “Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah mereka.
Definisi Komunikasi ditinjau dari etimologi, komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti “membuat sama”. Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi berarti “mengirim pesan”. Menurut (Effendy. 2003: 9) istilah komunikasi (communication) berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.
Berbicara mengenai definisi komunikasi tidak ada definisi yang salah dan benar secara absolute. Namun definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada kalimat “mendiskusikan makna”, ”mengirim pesan” dan ”penyampaian pesan lewat media”. Apapun istilah yang dipakai, secara umum komunikasi mengandung pengertian “memberikan informasi, pesan, atau gagasan pada orang lain dengan maksud agar orang lain tersebut memiliki kesamaan informasi, pesan atau gagasan dengan pengirim pesan.
5.
Teknik pengembangan
keterampilan
1.
Pelatihan
Pelatihan
merupakan program umum untuk mengembangkan tenaga kerja. Bentuknya bisa
pelatihan di dalam perusahaan (internal
training) atau di luar perusahaan (external training).
Internal training yang jamak
disebut juga in house
training bisa menggunakan pelatih dari perusahaan sendiri atau
luar perusahaan.
Contohnya,
saat saya bekerja dulu, saya mendapat pelatihan mengoperasikan spektrometer
serapan atom, preparasi sampel, dan penggunaan alat-alat laboratorium dari staf
laboratorium yang saya gantikan.
Bukan
hanya mengenai pengoperasian alat, namun saya juga mendapat pelatihan keselamatan
kerja dari staf keselamatan kerja perusahaan dan pemahaman ISO/IEC 17025:2005
dari konsultan yang didatangkan perusahaan.
Sementara
itu, external training dilakukan
dengan mengirimkan karyawan ke instansi atau lembaga pelatihan tertentu, baik
pemerintah maupun swasta.
Sebagai
contoh, saya mendapat external
training mengenai pengambilan dan pengujian contoh udara dari
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong.
Contoh
lain, kawan saya mendapatkan pelatihan audit internal dari Komite Akreditasi Nasional
(KAN).
2.
Pendidikan
Pengembangan
karier karyawan melalui pendidikan biasanya bersifat khusus. Ini ditujukan
untuk karyawan terbaik yang dianggap perlu mengembangkan pendidikannya karena
pendidikan sebelumnya belum cukup.
Sebagai
contoh, seorang karyawan lulusan D3 mendapat tugas kuliah S1 agar pengetahuan
dan keterampilannya meningkat.
Di mana
kuliahnya? Bergantung pada kebijakan perusahaan.
Sepanjang
yang saya tahu, perusahaan besar yang ada di Sulawesi mengirimkan karyawannya untuk
kuliah di perguruan tinggi yang ada di Makassar, Surabaya, Bandung, dan
Jakarta.
3. Magang
Seperti
halnya pelatihan, magang kerja bisa dilakukan di dalam perusahaan atau di luar
perusahaan. Magang di dalam perusahaan biasanya lintas departemen dengan durasi
satu sampai tiga bulan.
Contohnya,
seorang kawan saya di laboratorium magang kerja selama sebulan di Departeman Mining untuk
mempelajari proses pengambilan dan preparasi contoh tanah yang dilakukan di
departemen tersebut.
Magang
kerja internal ini ditujukan untuk menyelaraskan dan meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan teman saya dalam hal pengambilan dan preparasi contoh tanah.
Di sisi
lain, magang eksternal dilakukan di perusahaan induk atau perusahaan lain.
Sebagai
contoh, saya mendengar karyawan sebuah perusahaan kendaraan bermotor dikirim ke
Jepang selama 6 bulan untuk magang di induk perusahaan tersebut.
4. Job
enrichment
Pengembangan
karyawan bisa juga dilakukan dengan job enrichment. Singkatnya, program ini adalah
penambahan tugas dan tanggung jawab di posisi yang sama.
Beberapa
contohnya adalah:
Karyawan
yang mendapat tugas tertentu (misalnya projek khusus) di departemennya atau
lintas departemen
Karyawan
yang mengisi jabatan baru yang sebelumnya tidak ada dengan tingkat yang sama
Karyawan
mendapat tugas menggantikan atasannya yang sedang cuti atau dinas luar kota
Biasanya,
karyawan yang dilibatkan dalam program job enrichment ini adalah karyawan yang
menonjol di antara karyawan lain.
Meskipun
demikian, ada juga perusahaan yang melakukan job enrichment pada semua karyawan yang berada
dalam satu tingkat (level) demi memeratakan kesempatan berkembang pada mereka.
5.
Benchmark
Benchmark atau terkadang disebut juga studi
banding adalah mengevaluasi atau membandingkan sesuatu dengan standar. Cara ini
dilakukan bila sesuatu di perusahaan tersebut perlu ditingkatkan.
Sebagai
contoh, sebuah perusahaan tambang yang hendak membangun tanur peleburan baru,
melakukan benchmark ke
perusahaan tambang lain yang memiliki pengalaman menggunakan tanur tersebut.
Tentu
saja, studi banding ini tidak melulu terhadap peralatan, namun bisa juga pada
apa pun yang menyangkut kepentingan perusahaan. Beberapa di antaranya adalah:
Keselamatan
kerja
Prosedur
kerja baku
Situasi
kerja
Perjanjian
kerja bersama antara perusahaan dengan karyawan
6. Uji
kompetensi
Uji
kompetensi atau uji kemampuan dilakukan juga untuk mengembangkan karyawan. Uji
ini bisa dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri atau Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP) yang telah diakreditasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP).
Uji
kompetensi internal biasanya berupa program tahunan yang dijalankan suatu
departemen yang menjalankan suatu standar internasional.
Sebagai
contoh, laboratorium yang menjalankan ISO/IEC 17025:2005 melakukan uji
kompetensi tahunan terhadap analis sebagai bagian dari jaminan mutu pengujian
atau kalibrasi.
Pada
praktiknya, penyelia yang ditunjuk akan menguji analis dalam hal pengujian atau
pengoperasian alat.
Sementara
itu, uji kompetensi oleh LSP setahap lebih maju karena sertifikat yang
dikeluarkan untuk karyawan yang diuji kompetensi akan diakui secara nasional.
Kelemahannya
adalah perlu biaya yang tidak sedikit untuk melakukannya.
7. Rotasi
kerja
Metode
lain pengembangan karyawan adalah rotasi kerja. Metode ini bisa di satu
departemen atau antardepartemen dengan waktu mingguan atau bulanan.
Tujuannya
antara lain menyiapkan karyawan yang akan mendapat promosi, memberikan
tantangan baru, atau menambah keterampilan karyawan.
Sekadar
contoh, seorang Manajer Mutu sebuah laboratorium yang menerapkan ISO/IEC
17025:2005 dirotasi menjadi Manajer Teknis.
Hal yang
sama terjadi pada Manajer Teknis yang ditugaskan menjadi Manajer Mutu.
8.
Coaching
Tujuannya
adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, transfer pengetahuan, menambah
keterampilan bawahan, dan mendekatkan hubungan kerja atasan-bawahan.
Misalnya,
seorang atasan yang memiliki keterampilan mengkalibrasi spektrometer X-ray fluorescence (XRF)
membimbing satu atau lebih bawahannya agar mampu mengkalibrasi peralatan tersebut.
9.
Promosi
Metode
pengembangan yang terakhir adalah promosi.
Selain
menghargai kinerja bagus karyawan, promosi ini bertujuan mengembangkan
keterampilan karyawan dan mempertahankan karyawan bertalenta dan berkinerja
baik agar tidak mengundurkan diri atau
pindah ke perusahaan lain.
Biasanya, promosi dilakukan bila ada
posisi yang lowong, posisi baru, atau karyawan bersangkutan telah memenuhi
kualifikasi posisi di atasnya. Sebagai contoh, setelah tiga tahun di
posisi Assistant Chemist saya mendapat
promosi menjadi Chemist.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar